Poros 2 (Bagian 2): Manajemen Layar untuk Anak & Dewasa Kuota dan Ritme, Bukan Larangan Total Larangan total layar jarang bertahan lama. Lebih efektif menata kuota harian dan ritmenya. Untuk anak usia sekolah dasar, prioritaskan kegiatan luar ruang terlebih dulu sebelum layar hiburan. Terapkan pola “layar mengikuti aktivitas”: setelah belajar/aktivitas fisik, baru hiburan. Untuk remaja dan dewasa, pakai prinsip “blok produktif + jeda + blok sosial/hiburan” agar fokus dekat tidak terus-menerus tanpa jeda. Teknik Anti-Lupa Aktifkan pengingat waktu di perangkat, gunakan aplikasi pembatas, atau buat “kontrak visual” di rumah: aturan yang ditempel di pintu kulkas, mencantumkan jarak minimal, durasi sekali duduk, dan jadwal jeda. Tempatkan charger ponsel jauh dari tempat tidur agar Anda tidak menatap dekat di posisi berbaring. Prioritas Kualitas Konten Konten dengan teks kecil, scrolling cepat, atau video intensif yang ditonton sangat dekat cenderung mendorong kebiasaan mendekat. Perbesar font dan jarak, gunakan mode membaca, dan kalau memungkinkan pindahkan konsumsi konten panjang ke layar yang lebih besar (jarak lebih jauh), sekaligus menerapkan jeda teratur. Workstation Sehat Tata meja: kursi yang menyangga punggung, layar setinggi mata (atau sedikit di bawah), keyboard dan mouse yang tidak memaksa pundak terangkat. Meja yang ergonomis membuat Anda tidak terdorong mendekat berlebihan. Lingkungan yang dirancang baik memudahkan mencegah minus pada mata tanpa harus diingat terus-menerus. Checklist Implementasi (1) Tetapkan kuota layar harian yang realistis. (2) Gunakan pengingat otomatis. (3) Perbesar font 10–20%. (4) Pindahkan konten panjang ke layar lebih besar. (5) Simpan charger jauh dari tempat tidur. (6) Tulis “kontrak visual” keluarga. (7) Pastikan ada segmen luar ruang setiap hari.
Artikel menarik lainnya





