Penelitian Korelasional dan Eksperimen: Menguji Hubungan dan Pengaruh
Jika dua variabel tampak saling berhubungan, Anda membutuhkan pendekatan yang lebih presisi. Di sinilah jenis penelitian korelasional dan eksperimen berperan penting. Keduanya sering digunakan dalam ilmu sosial, psikologi, pendidikan, hingga kedokteran.
Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional bertujuan untuk melihat apakah dua atau lebih variabel memiliki hubungan. Misalnya, apakah ada hubungan antara jam tidur dan produktivitas kerja? Metode ini menggunakan analisis statistik seperti Pearson atau Spearman untuk menghitung derajat korelasi.
Namun penting diingat: korelasi tidak selalu berarti sebab-akibat. Dua variabel bisa saja berhubungan tanpa yang satu memengaruhi yang lain. Karena itu, penelitian ini lebih cocok untuk langkah awal sebelum penelitian eksperimental dilakukan.
Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimental bertujuan untuk menguji hubungan sebab-akibat secara langsung. Peneliti memanipulasi variabel independen dan mengamati efeknya terhadap variabel dependen.
Dalam jenis penelitian eksperimen, terdapat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Misalnya, untuk menguji efektivitas metode pembelajaran baru, satu kelas menggunakan metode tersebut, sedangkan kelas lain tidak. Hasil perbandingan keduanya kemudian dianalisis secara statistik.
Kelebihan penelitian ini adalah kemampuannya menghasilkan kesimpulan kausal yang kuat. Namun, kekurangannya terletak pada kendali terhadap variabel luar dan kesulitan penerapan di lapangan.
➡️ CTA: Di halaman 8, kita akan membahas dua jenis penelitian yang paling populer di kalangan praktisi pendidikan dan organisasi: penelitian tindakan (action research) dan studi kasus!
Artikel menarik lainnya





